Tentang Hutang...
mesti semua tertanya-tanya kenapa tentang hutang menjadi pilihan untuk dimuatkan di dalam ruangan ini.Bukan apa,biasalah manusia kadang-kala hutang menjadi mainan hidup.Hutang itu boleh tetapi yang diharamkan adalah tidak membayar hutang.Banyak implikasinya.Jom kita baca pencerahan di bawah tentang hutang....
Dari Tsauban,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
"مَنْ فَارَقَ الرُّوحُ
الْجَسَدَ وَهُوَ بَرِىءٌ مِنْ ثَلاَثٍ دَخَلَ الْجَنَّةَ مِنَ الْكِبْرِ وَالْغُلُولِ
وَالدَّيْنِ"
..“Barangsiapa
yang rohnya terpisah dari jasadnya dan dia bebas dari tiga hal: [1] sombong,
[2] ghulul (khianat), dan [3] hutang, maka dia akan masuk syurga.” (HR.
Ibnu Majah)
Ibnu
Majah membawakan hadits ini pada Bab “Peringatan keras mengenai hutang.”.
Mati Dalam
Keadaan Masih Membawa Hutang, Kebaikannya Sebagai Ganti
Dari Ibnu ‘Umar,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ مَاتَ وَعَلَيْهِ
دِينَارٌ أَوْ دِرْهَمٌ قُضِىَ مِنْ حَسَنَاتِهِ لَيْسَ ثَمَّ دِينَارٌ وَلاَ دِرْهَمٌ
..“Barangsiapa
yang mati dalam keadaan masih memiliki hutang satu dinar atau satu dirham, maka
hutang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) kerana di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham.” (HR. Ibnu Majah)
“Peringatan keras mengenai hutang.”
Itulah
keadaan orang yang mati dalam keadaan masih membawa hutang dan belum juga
dilunasi, maka untuk membayarnya akan diambil dari pahala kebaikannya. Itulah
yang terjadi ketika hari kiamat karena di sana tidak ada lagi dinar dan dirham
untuk melunasi hutang tersebut.."
Urusan Orang
yang Berhutang Masih Menggantung
Dari Abu
Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
"نَفْسُ الْمُؤْمِنِ
مُعَلَّقَةٌ بِدَيْنِهِ حَتَّى يُقْضَى عَنْهُ"
“Jiwa seorang
mukmin masih bergantung dengan hutangnya hingga dia melunasinya.” (HR.
Tirmidzi)
Orang yang
Berniat Tidak Mau Melunasi Hutang Akan Dihukumi Sebagai Pencuri
Dari Shuhaib
Al Khoir, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
"أَيُّمَا رَجُلٍ
يَدَيَّنُ دَيْنًا وَهُوَ مُجْمِعٌ أَنْ لاَ يُوَفِّيَهُ إِيَّاهُ لَقِىَ اللَّهَ سَارِقًا"
“Siapa saja
yang berhutang lalu berniat tidak mahu melunasinya, maka dia akan bertemu Allah
(pada hari kiamat) dalam status sebagai pencuri.” (HR. Ibnu Majah)
Dosa Hutang
Tidak Akan Terampuni Walaupun Mati Syahid
Dari
‘Abdillah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
"يُغْفَرُ لِلشَّهِيدِ
كُلُّ ذَنْبٍ إِلاَّ الدَّيْنَ"
“Semua dosa
orang yang mati syahid akan diampuni kecuali hutang.” (HR. Muslim no.
1886)
Oleh kerana
itu, seseorang hendaknya berpikir: “Mampukah saya melunasi hutang tersebut dan
mendesakkah saya berhutang?” keranana ingatlah hutang pada manusia tidak bolehdilunasi hanya dengan istighfar.
Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam Sering Berlindung dari Berhutang Ketika Solat
Bukhari
membawakan dalam kitab shohihnya pada Bab “Siapa yang berlindung dari hutang”.
Lalu beliau rahimahullah membawakan hadits dari ‘Urwah, dari ‘Aisyah
bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كَانَ يَدْعُو
فِى الصَّلاَةِ وَيَقُولُ « اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ
» . فَقَالَ لَهُ قَائِلٌ مَا أَكْثَرَ مَا تَسْتَعِيذُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مِنَ الْمَغْرَمِ
قَالَ « إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا غَرِمَ حَدَّثَ فَكَذَبَ وَوَعَدَ فَأَخْلَفَ » .
“Nabi
swt biasa berdoa di akhir solatnyat (sebelum salam):
ALLAHUMMA INNI A’UDZU BIKA MINAL MA’TSAMI WAL MAGHROM
(Ya Allah, aku berlindung
kepadamu dari berbuat dosa dan banyak hutang).”
p/s :
kepada yang mempunyai hutang lunaskanlah
supaya tenteram pemergian kita kelak...
sesungguhnya mati tidak menunggu kita...
supaya tenteram pemergian kita kelak...
sesungguhnya mati tidak menunggu kita...
sekian
wassalam
<ds>
No comments:
Post a Comment